We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 111
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 111

Seusai mendengar ucapan Olga, wajah Selena berubah semakin bersemangat dan tatapannya

menjadi lebih ganas, lalu berkata dengan tegas.

“Tentu saja dia enggak bersalah, tapi apakah anakku yang mati tidak bersalah? Seharusnya dia

yang mati!”

Selena berkata sambil memegangi dadanya yang sakit, “Kalau dia enggak datang ke dunia ini, anakku

juga enggak akan mati.”

“Gila, bagaimana kamu bisa berpikir keterlaluan seperti ini? Selena, dengarkan aku dengan baik,

meskipun aku terlihat cuek, tapi aku benar-benar percaya pada takdir. Setiap orang datang ke dunia ini

memiliki takdirnya sendiri, bayi kamu hanya kembali ke surga sebagai malaikat lebih awal, mungkin dia

sedang melihatmu dari atas sana. Selena, dia ingin kamu tetap hidup dengan baik, dia tidak ingin

kamu melakukan sesuatu yang akan menyesal seumur hidup. Pikirkanlah penderitaanmu, kamu yang

begitu baik pasti tidak ingin orang lain mengalami hal yang sama,

kan?”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Selena memalingkan wajahnya

dan berkata dengan tajam, “Apa kamu tahu bagaimana aku menjalani hidupku sepanjang tahun ini?

Kenapa saat keluargaku hancur, Agatha malah bisa punya keluarga yang sempurna? Kenapa Harvey

bisa melakukan apa yang dia mau?”

“Aku, mau mereka merasakan penderitaan yang kualami beribu-ribu kali lipat.”

“Selena,” ucap Olga yang menatapnya dengan cemas.

Selena tiba-tiba tersenyum dan berkata, “Jangan melihatku begitu, sebelum ayahku sadar, aku enggak

akan melakukan apa pun.”

“Selena, aku tahu kalau aku enggak merasakan apa yang kamu rasakan. Aku hanya mohon kamu bisa

hidup dengan tenang dan damai, kamu harus tenang.”

“Tenang saja, sekarang aku lebih tenang dari kapan pun.”

Olga sangat khawatir, entah apa yang sedang Selena pikirkan, dia pun tidak bisa berbuat apa-apa.

Saat pergi, dia mendengar Selena sedang menyenandungkan sebuah lagu pengantar tidur.

Teringat saat masa dia masih hamil, dia tidak hanya membeli banyak mainan anak, tetapi juga

mengunduh banyak lagu pengantar tidur.

Agatha pun mengejek Selena, “Anak bahkan belum lahir, tapi sekarang kamu sudah belajar begitu

banyak lagu pengantar tidur, hati-hati jangan sampai kamu yang tidur.”

Selena

Meraba perutnya sambil tersenyum lembut dan berkata, “Kalau belajar setelah lahir, itu

Nanti pasti akan kelabakan, Karena pertama kali jadi ibu dan tidak punya

sudah ter

1/2

pengalaman, aku harus mempersiapkannya dengan baik. Sebenarnya dia bisa merasakannya saat

aku bersenandung, dia menjadi diam dan enggak asal tendang Begitu lahir, dia pasti jadi anak laki -laki

yang menyayangi ibunya.”

“Kamu sangat cantik, entah bayi ini akan mewarisi parasmu atau ayahnya, keduanya sama-sama

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

bagus. Aku tidak sabar menantikan kelahiran si kecil.”

Selena telah menantikan dengan penuh harap, tetapi akhirnya dia tidak pernah datang ke dunia

ini

Dia tidak tahu bahwa di seberang samudra, Harvey yang tidak mengganggunya selama beberapa hari

ini baru saja mengalami bencana.

Pria dengan topeng melompat dari jembatan tinggi, peluru-peluru di belakangnya melesat bagaikan

hujan peluru menuju jembatan.

Kilatan warna merah menodai air.

“Dia enggak bisa kabur, kejar.”

Harvey berenang keluar dari sungai dalam keadaan basah kuyup dan menutupi tangan kanannya

yang terluka, lalu dengan tenang menyelam ke pantai.

Tangannya masih menggenggam erat sebuah kotak persegi, wajahnya yang dibalik topeng tampak

lebih lega dan dia bergumam, “Kavin, kamu lihat, ‘kan? Aku berhasil mengambilnya

kembali untukmu.”

Salju besar yang dingin turun perlahan dari langit, Harvey menyimpan kotaknya dengan hati-hati.

Dia terus meraba-raba kotak ini yang dia dapatkan dengan mengorbankan nyawanya, dia berkata

dengan lembut, “Jangan khawatir, aku akan menjaga istri dan anakmu dengan baik.”