We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 143
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 143

George menatapnya dengan bingung, tetapi Selena tidak balik menatapnya. Dia memandang ke

kejauhan dan melanjutkan, “Pada awalnya, sebenarnya aku tidak

tulus ketika membantumu. Begitu aku terlibat dengan orang itu, tidak ada cara

untuk kabur.”

“Saat kalian menerima tebusan itu, kalian akan terjebak dalam jebakannya. Ketika

itu terjadi, bukan hanya kalian yang akan tertangkap, bahkan orang–orang di pulau

ini juga tidak akan diampuni.”

Mendengar perkataannya, George refleks meraba pisau berbentuk cakar yang

tersembunyi di pinggangnya. Namun, Selena mengabaikan itu dan lanjut berbicara,” Hingga aku

melihat meskipun kalian hidup dalam kemiskinan, hati kalian tetaplah

secerah mentari.”

“Mungkin para orang tua di desa ini meninggal karena tidak punya uang, mungkin

Yesa ingin belajar melukis tetapi bahkan tidak mampu membeli satu pensil pun, mungkin Nenek yang

memotong pakaian terlembut miliknya untuk dijadikan popok bagi anak asing. Tiba–tiba aku sedikit

memahamimu, kau pasti tidak berasal dari

sini.”

“Tidak,” jawab George singkat dan jelas.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Kamu ingin membantu mereka sebisa mungkin dan kini aku merasakan hal yang sama. Ini adalah

tempat yang indah dan tidak seharusnya ternodai oleh dunia luar.

Mereka juga harus terus bersinar.”

“Apa maksudmu sebenarnya?” George sudah sangat sabar. Hari ini, dia tidak menyinggung tentang

bagaimana cara memeras Harvey dan malah memperlakukan

Selena sebagai tamu dengan baik.

Kebaikan hati inilah yang mengubah tujuan awalnya untuk menghajar mereka.

“Kamu menginginkan uang, tidak masalah siapa pun yang memberikannya, itu tidak

harus Harvey.”

Selena menatap matanya dan berkata perlahan, “Aku punya uang, meskipun tidak

banyak, tetapi cukup untuk membantu kalian.”

“Berapa banyak yang kamu miliki?”

“Satu triliun rupiah.”

George kebingungan, jumlah uang segitu tidak banyak baginya?

Selena tertawa ringan ketika melihat tatapan tajam George ke dirinya, “Aku tahu kamu pasti menebak–

nebak bagaimana seseorang bisa begitu bodoh? Aku rela memberikan uang pada orang yang tidak

kukenal. Aku baru menceritakan separuh

cerita saja, apa kau mau mendengar sisanya?”

“Katakanlah, aku dengarkan.”

Suara Selena terdengar lembut bagaikan bisikan angin laut ketika dia mulai

bercerita lagi.

Setelah mendengar cerita itu, George langsung berkata, “Aku akan membunuhnya

untukmu!”

Selena tersenyum ringan, “Membunuhnya pun tidak akan memperpanjang hidupku.

Umurku tidak lama lagi. Aku mendonasikan lima ratus juta ke badan amal dan akhirnya menemukan

tempat yang tepat untuk sisa lima ratus juta ini. Jujur saja, ini tetaplah uangnya. Aku akan membayar

tebusan ini untuknya.”

George terdiam selama beberapa saat dan Selena lanjut berbicara, “Jangan ganggu

dia, dia itu gila. Orang gila di dunia ini tidaklah menakutkan, yang menakutkan adalah orang gila yang

kaya dan berkuasa. Mungkin kau merasa bahwa tempat ini bagaikan surga, tetapi ini hanya masalah

waktu hingga dia menemukannya.”

“Kamu tidak membencinya?”

“Aku telah mencintai dan membencinya, bahkan di waktu tertentu aku sungguh

ingin membalas dendam dengan mengambil nyawa anaknya. Setelah tinggal di sini

seharian penuh, tiba–tiba aku merasa lebih tenang.”

Selena mengulurkan tangannya dan merasakan semilir angin laut di antara

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

jemarinya. “Kupikir aku telah menemukan tempat yang tepat untuk pulang, George.

Bagaimana jika aku membeli sebuah tempat beristirahat dengan lima ratus juta itu?”

2/3

+15 BONUS

Dia ingin menunggu hingga semuanya telah diselidiki, membalas dendam, dan mengakhiri

hubungannya dengan orang itu sepenuhnya, lalu dia akan dikuburkan

di pulau ini. Betapa hebatnya itu?

George tahu persis apa itu kanker. Dia mengantar para orang tua di pulau ini. Mereka pergi dalam

kondisi kesakitan.

Tidak terpikirkan olehnya bahwa wanita lemah dan rapuh di depan ini juga menderita penyakit seperti

itu, tidak heran dia pingsan saat melompat ke perahu

cepat.

Dia menempuh jarak ribuan mil dan mempertaruhkan nyawanya, dia sangatlah

lemah.

Baiklah.” George menyetujui kontrak sehidup semati itu.

“Biarkan Harvest tinggal bersamaku selama seminggu lagi, lalu kita akan mengembalikannya.”

“Baiklah.”

George tiba–tiba meraih tangan Selena dan menariknya berdiri, “Ikut aku.”