We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 626
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 626 “Brak!!” Tiba-tiba terdengar bunyi yang sangat keras di ruang rapat.

Harvey menendang kursi William. Roda kursi berputar begitu cepat, saking kuat tendangannya hingga muncul bayangan.

Sewaktu semua orang menyadarinya, William sudah terpental ke dinding dan jatuh dengan keadaan yang sangat menyedihkan.

Orang-orang yang melihat kejadian itu pun bergegas membantunya, “Tuan William, Anda tidak apa-apa,* kan?” tanya mereka.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Dengan kursi yang hancur berantakan, terlihat jelas bahwa Harvey sangat marah.

Jika bukan karena kursi itu menahan tendangannya yang begitu kuat, William pasti sudah patah tulang.

“Aku nggak apa-apa,” jawab William terpaksa tersenyum, senyumannya terlihat jelas tidak selebar tadi.

Sementara itu, raut wajah Paman Geri menjadi pucat, tidak menyangka bahwa pasangan suami-istri ini ternyata sangat kejam! Karena tidak berani langsung marah terhadap Harvey, akhirnya dia menatap Selena, “Nona Selena, hari ini adalah rapat pemegang saham, tempat ini nggak ada hubungannya denganmu. Apabila kamu ingin menunggu Tuan Harvey, saranku kamu tunggu saja di ruang tamu VIP,” jelasnya.

Harvey sudah menyembunyikan Selena dengan cukup baik selama beberapa tahun ini. Paman Geri tidak tahu betapa Harvey begitu peduli terhadap Selena, dia tidak pg Periakukannya seperti menantu keluarga Irwin sama sekali.

Melihat Harvey hendak kembali marah, Selena bergegas menahan tangan Harvey untuk menenangkannya.

“Berhubung ini adalah rapat pemegang saham, aku tentu harus berada di sini. Paman Geri belum tahu, ya? Beberapa hari lalu, ada pengalihan kepemilikan saham, aku salah satu pemegang sahamnya.” “Apa? Kamu punya saham?” tanya Paman Geri kaget.

“Sebelumnya proses pengalihan kepemilikan masih berlangsung, kebetulan sekali hari ini sudah selesai. jadi, sekarang aku sudah resmi menjadi pemegang saham.” Dua hari setelah Selena siuman, tiba-tiba Harvey memintanya untuk menandatangani beberapa dokumen, namun dia tidak membacanya dengan teliti karena terlalu banyak! Hari ini, dia baru tahu bahwa dokumen yang ditandatanganinya tidak hanya untuk pengalihan kepemilikan saham, tetapi juga untuk pengalihan kepemilikan rumah dan mobil.

Itu adalah nominal yang sangat besar. Kalau sopirnya tidak bergegas menjelaskan padanya, Selena pasti masih kebingungan.

Harvey benar-benar membuatnya tersanjung! Beberapa hari ini, proses masih terus berlanjut, kepemilikan saham tidak berubah, hal itu membuat William mempertaruhkan segalanya.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Dia tidak menyangka akan terjadi hal yang mengejutkan di saat-saat genting ini.

Akan tetapi, tak lama kemudian William berhasil mengendalikan diri. Dia sudah bersusah payah mempersiapkan segalanya begitu lama, dan orang-orang yang perlu disuap sudah tersuap. Walaupun Harvey mengalihkan kepemilikan sahamnya, jumlah total sahamnya juga tidak akan berubah, toh yang dialihkannya adalah sahamnya sendiri.

Setelah membersihkan debu di tubuhnya, William kembali ke kursinya, mengabaikan luka-luka yang ada pada tubuhnya.

“Berhubung Nona Selena juga merupakan salah satu pemegang saham, mari kita mulai saja secara resmi, agar tidak membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting.” Dengan penampilan William yang merasa bangga seakan ini adalah wilayah kekuasaannya, Selena terheran- heran. Keduanya baru pertama kali datang ke sini, tetapi kenapa dia tidak seberani William? Harvey duduk di samping kirinya, sementara William duduk di samping kanannya, kedua wajah yang mirip ini saling bersaing.

“Mari kita mulai.” William begitu percaya diri, dia tidak pernah bertindak tanpa memiliki keyakinan yang kuat.

Bahkan Paman Geri tidak berpura-pura lagi, dia langsung berdiri di sampingnya dan mulai memberikan suara.

Pada proses penghitungan suara, beberapa suara awal mendukung pemecatan, tetapi perlahan situasinya berubah, hingga membuat William kehilangan senyuman di wajahnya.

+15 BONUS Selesai penghitungan suara, hasilnya menunjukkan bahwa hanya sepertiga suara yang mendukung pemecatan.

Tiba-tiba, William pun memukul meja dengan keras, “Nggak mungkin, Ini mustahil!” ucapnya.