We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bab 1131
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1131 Hamil?

“Saya pikir tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tuan dan Nyonya Sayaka pasti akan menerimanya dengan senang

hati. Ucap Anita sambil tersenyum.

“Saya tetap harus berbicara sendiri dengan mereka. Sejujurnya, saya agak malu membahas hal ini” Starla benar–

benar merasa dilema sekarang. Bagaimana cara saya meyakinkan teman baik saya agar mau menikahkan putri

mereka yang masih muda dan penyayang dengan adik saya yang sudah tua dan masih lajang? Saya tidak bisa

melakukannya.

“Saya berharap banyak padamu, kak. Rendra mulai memeluknya. Ada tatapan kesungguhan di matanya.

Starla baru menyadari kalau perasaan tersembunyi Rendra untuk Raisa ternyata begitu dalam. Dia bahkan tidak

menyadarinya setelah sekian lama. Tapi mereka memang teman kecil, dan Raisa juga tinggal bersamanya selama

sebulanan. Sejujurnya tidak heran kalau mereka bisa menjadi sepasang kekasih.

“Tapi kita tidak boleh membiarkan publik tahu akan hal ini, atau itu akan mempengaruhi jumlah suara yang akan

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

didapatkannya,” ucap Wirawan.

Radit lalu menatap Rendra. Dia mencoba memintanya untuk mengundurkan diri dari pemilihan

itu.

Rendra tidak akan membiarkan keluarganya sedih, tidak setelah mereka memberikan dukungan untuk

hubungannya. Apalagi dia juga harus mendapatkan persetujuan dari Hardi. Jika dia menginginkan restu dari

ayahnya, dia harus mencalonkan diri lagi di pemilihan yang akan datang.

“Nah, kamu dan Raisa harus menunggu, Rendra. Kita akan membicarakan tentang pernikahanmu setelah bulan

Mei Starla juga merasa khawatir. “Saya sudah memberitahu semua orang kalau dia adalah anak baptis saya.

Lawan–lawanmu mungkin akan memanfaatkannya untuk melawanmu jika mereka tahu.”

“Iya. Kita tidak boleh menghancurkan kesempatannya untuk bisa terpilih, jadi tetap rahasiakan hal ini. Jangan

beritahu Siapapun.” Sherin tahu apa yang menjadi prioritasnya.

“Saya akan bergabung dalam pemilihan ini dan akan melakukan yang terbaik,” ucap Rendra berjanji

“Kenapa Mama tadi tiba–tiba pingsan?” Starla masih merasa khawatir pada Sherin.

“Oh, tidak apa–apa.” Sherin akhirnya mengetahui perangai asli Sonia. Dia memberitahu saya tentang Rendra yang

berkencan dengan Raisa dengan tujuan agar saya berpikiran buruk tentang Raisa. Sherin merasa lega karena

dirinya tidak menyuruh Rendra untuk menikah Sonia, atau keluarganya nanti akan berakhir kacau.

Anita ingin memberitahunya kalau itu semua adalah salah Sonia, namun karena Sherin sudah berpikiran terbuka

dengan tidak mau membahasnya, dia merasa tidak tepat untuk membicarakan hal tersebut. Saya harus belajar

untuk bersikap murah hati seperti dia.

“Dan berkunjunglah ke keluarga Sayaka, Starla. Lihatlah apakah mereka bersedia menikahkan Raisa dengan

Rendra?” Sherin merasa sangat senang. Dia ingin mengurus hal ini secepatnya. Hei,

saya akan segera memiliki menantu perempuan. Saya harus mengurus ini semua secepatnya.

“Baiklah. Saya akan segera pergi ke tempat mereka, Ma.” Starla tersenyum dan mulai bangkit. Dia berkata pada

Wirawan, “Ayo, sayang. Radit dan yang lainnya pasti bisa mengurus masalah ini.”

Wirawan menepuk bahu Rendra. “Serahkan pembicaraannya kepada kami, Rendra. Kami akan mengurusnya

untukmu.”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Saya berharap banyak padamu, Wirawan.”

Starla dan Wirawan lalu pergi. Suasana hati Sherin saat ini sangat baik. Dia menurunkan selimutnya dan mencoba

turun dari ranjang, dan Rendra menghentikannya. “Istirahatlah lebih

lama, Mama.”

“Tidak. Mama hanya pingsan karena terlalu marah. Sekarang Mama sudah tidak marah lagi.”

Seorang dokter masuk dengan membawa beberapa obat, dan deru angin yang dingin membawa aroma pil itu ke

seantero ruangan. Anita menciumnya dan merasa perutnya mual. Dia menutup mulutnya dan mulai muntah–

muntah.

Semua orang menatap ke arahnya. Wajahnya memerah malu. “Aroma obat selalu membuat perut saya mual.

Maaf.”

Sherin terlihat gembira. “Kita sedang berada di rumah sakit. Cepatlah periksa apakah kamu sedang hamil.”

Wajah Anita semakin memerah. Dia segera menggoyang–goyangkan tangannya. “Tidak. Saya dan Radit belum

berencana untuk memiliki anak.”

Radit segera menyadari apa yang terjadi berkat ingatannya yang bagus. Anita pernah sekali memaksanya untuk

bercinta dengannya, dan mereka melakukannya sebelum dia bisa memakai pengaman. Dia yang memulai,

setidaknya.

Apa dia hamil karena kejadian saat itu? Radit memegang tangannya. “Kita akan memeriksanya.