We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bab 141
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 141 

Elan tidak hanya membayar Tasya, tetapi pria itu juga membayar balik ayahnya selama beberapa tahun pula. 

“Tolong jangan saiahkan Pak Elan lagi, Nona Tasya. Pak Elan tidak melakukan kesalahan apa pun. Dia sudah

merawat ayah Anda selama ini.” 

Mengingat Roy menjadi orang yang melihat semuanya selama ini, pria itu hanya ingin melindungi bosnya yang

menghadapi pertanyaan Tasya. Saat ini, Elan menatap dalam diam 

ala wajah Tasya memucat. Si pria ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia tidak tahu harus bilang apa. 

NU 

“Itulah yang seharusnya kulakukan,” si pria akhirnya membuka mulut sebelum pergi bersama asistennya 

Saat Tasya berdiri di sana dengan pikiran kosong, ayahnya, Frans, muncul dengan penuli semangat bersama

karyawan yang dia bawa. 

“Apa yang kamu lakukan di sini. Tasya? Kita bisa pergi sekarang. Ayo jemput Jodi dan makan malam di luar

merayakan malam ini.” 

Tentu saja, pria tua itu tidak tahu siapa yang membantunya memenangkan tender. 

“Ayah .... 

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Kamu lihat sekuat apa perusahaanku ini! Perjanjian ini akan mengurangi kekhawatiranku. Operasi kita tidak

berjalan mulus belakangan ini dan aku sudah pasrah, aku hanya bisa menunggu untuk diselamatkan oleh proyek

ini!” 

Mendengar ayahnya berkata begitu. Tasya menelan kembali apa yang akan dia katakan pada sang ayah.

Bagaimana bisa dia memberi tahu avahnya kalau Elan adalah orang yang membantunya selama ini? Ini adalah

kebaikan yang membuat ibunya harus mengorbankan hidupnya! 

LIS 1 

Meskipun Frans mau merayakannya, Tasya beralasan kalau dia harus menjemput anaknya agar dia tidak ikut

makan malam karena dia tidak bisa menghadapi perayaan yang dilakukan sang ayah. Wanita itu memikirkan

tentang Elan yang berhasil memenangkan proyek untuk ayahnya dengan satu kata saja yang disangka oleh sang

ayalı sebagai keberuntungan yang baik. Ah! Memikirkannya saja sudah membuat kepala Tasya mau meledak. 

Di malam hari, wanita itu makan di luar bersama Jodi karena dia terlalu malas untuk memasak di rumah. Saat

anaknya sedang makan, anak laki–laki itu tiba–tiba bertanya dengan rasa ingin tahu, “Kapan Mama akan

mengundang Om Elan makan bersama kita, Ma? Aku merindukan Om Elan!” 

Jantung Tasya rasanya berhenti dan dia bergegas menjelaskan pada putranya, “OM Elan itu sibuk. Sangat sibuk.

Kamu tidak bisa bertemu Om Elan dengan cepat.” 

“Oh,” Jodi cemberut mendengarnya. 

Sambil terus makan, anak laki–laki itu memikirkan Blan. Meskipun dia tidak tahu dari mana datangnya kerinduan

ini, Jodi sangat merindukan Elan. Itu mungkin karena banyak temannya telah dijemput oleh ayah mereka hari ini. 

Dalam perjalanan pulang setelah makan malam, Tasya mencemaskan apa yang dia ketahui. Wanita itu tidak bisa

memutuskan apa dia akan memberi tahu ayahnya tentang Elan yang membantunya atau terus membiarkan sang

ayah tidak tahu apa–apa. 

Tidak lama sciclal Tasya sampai di rumah, wanita itu menerima telepon dari Frans dan mengulurkan tangan untuk

menjawab, “Hai, Ayah. Apakah kalian semua masih merayakannya?” 

“Ah! Ayah scelang kesal, Tasya. Pingkan baru saja memberi tahu Ayah kalau dia mengambil lebih dari empat juta

yang akan digunakan untuk uang muka Elsa. Itu semua uang yang kita punya sekarang!” 

Sangat jarang sang ayalı mengungkapkan kekhawatirannya kepada Tasya, tetapi pria tua itu tidak memiliki

seseorang untuk memberitahukan isi hatinya. Seketika. Tasya merasa sakit hati. 

Ayahnya baru saja menghabiskan uang sebesar 16 miliar untuk apartemen demi dirinya dan sekarang ibu tirinya

malah menghabiskan uang sebesar 1 miliar untuk putrinya sendiri. Dengan begitu, beban di pundak nyalinya

menjadi semakin berat. 

“Untung saja Ayalı memenangkan kender hari ini atau Ayah tidak tahu harus bagaimana lagi. Ayah harus kembali

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

bekerja sekarang, Tasya. Jaga Jodi baik–baik, ya? Ayah akan pergi dan mengunjungi kalian berdua kalau Ayah

sedang bebas!” 

“Tentu saja! Jangan bekerja terlalu keras, Ayah. Ingar untuk beristirahat.” 

Setelah mendengar ayahnya menutup telepon, Tasya tiba–tiba memikirkan betapa tidak bergunanya dia. Andaikan

dia bekerja lebih giat, wanita itu tidak akan membutuhkan ayahnya untuk membelikan tempat tinggal baginya. 

Kediaman Merian. 

Elsa sangat gembira. Saat ini, dia juga punya tempat tinggal sendiri — apartemen mewah seharga 16 miliar.

Seperti yang dikatakan ibunya, dia juga harus punya apa pun yang dimiliki Tasya, termasuk apartemen mewah. 

Meskipun Elsa membayarnya dengan mencicil, apartemen itu tetap saja menggunakan namanya nanti. Ibunya

akan menjadi orang yang membayar kenibali cicilannya dengan uang dari ayah tirinya. Sementara itu, Elsa sendiri

tidak perlu membayar apa pun. 

Satu–satunya alasan kenapa dia menjauh dari Tasya selama ini itu karena dia dan ibunya sedang mencari

apartemen. Sementara itu, Tasya berguling–guling sepanjang malam. Begitu dia tidur, dia memimpikan ibunya

yang memperingatkannya dengan serius untuk tidak membayar balik keluarga Prapanca,

 

Previous Chapter

Next Chapter