We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bab 400
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Ruang Untukmu 

Birb 100 

ElaniciNCnum. “Bauklah kalau begitu!”

kouka mobilnya berhenti didepan apartemen disya, Elan hanya bisa menyaksikannya keluar dari mobil dan niasuk

ke dalam rumah. Aloli, chatang lagi malam yang sunyi ini

Sesaat kemudian, ponselnya bentering, Elan memeriksa ID) penelepon dan ternyata panggilan datang dan Helen,

seseorang yang sudah sebulan tidak berkontak dengannya,

la benar benar telah lupa tentangnya. “Halo?”

“Elan, ini aku. Aku sudah kembali. Aku sangat merindukanmu!”

“Senang mendengar kabar bahwa kamu sudah kembali dengan selamat,” Elan menjawab sckenanya.

“Ada waktu untuk makan bersama besok?”

“Jadwalku sudah padat.”

“Bagaimana bila lusa?”

“Aku harus kerja lembur akhir pekan ini.”

“Him, kalau begitu … bolehkan aku mengunjungimu minggu depan?”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Tentu saja. Kita bicara lagi lain waktu ya. Selamat malam.” Elan mengakhiri pembicaraan telepon itu.

Tak lama kemudian, panggilan lain masuk. Dari Roy kali ini. Elan kemudian menekan tombol jawab pada roda

kemudi sambil melajukan mobilnya.

“Pak, saya mendapat kabar dari Kelab Malam Retro. Kita telah berhasil melacak panggilan telepon ke alamat itu,

tetap anehnya panggilan itu datang dari Rumah Kenanga.”

Alis Elan mengernyit mendengar kabar yang disampaikan Roy. “Bukankah itu area di mana Helen unggal?”

“Ya, Pak! Tepat dari rumah Nona Sanjaya yang bapak beli. Nomornya berasal dari area itu.”

“Bisakah kamu mendapatkan informasi lain?”

“Nomor itu tidak didaftarkan, dan kartu SIM-nya dijual secara ilegal. Maka, kita hanya bisa melacak dari mana

panggilan itu berasal. Saya akan memeriksa kamera perekam di Rumah Kenanga. Nanu. Bagaimanapun, ini adalah

komunitas perumahan mewah. Pasti ada kamera pengamanan di mana-mana. Saya akan mendapatkan laki-laki

ini.”

“Baik! Lanjutkan!” Elan ingin memburu orang yang telah merusak ruang server data.

Elan harus menyelidiki hingga dasarnya; ia kehilangan kebenaran tentang kemalangan yang menimpa Tasya lima

tahun lalu karena ulah orang ini, dan menghalanginya dari menemukan

bedebah ini.

Dani sampai di rumab llclen dua jam setelahnya. Rahangnya menegang, saat melihat perempuan itu menggoyang-

goyang gelas berisi anggur merah di sofa

“Nona Sanjaya, Anda …” kenyataan bahwa Helen telah menjalani bedah kosmetik membuat Dani terkesima,

apalagi kini ia terlihat mirip sckali dengan Tasya.

“Canukkah aku?” tanya Helen, sambil tersenyum.

“Ya. Ya, Anda cantik.” Ia harus mengakui bahwa hasil pembedahan terhadapnya begitu sempurna.

Namun, ia juga memahami bahwa apapun yang dilakukan perempuan ini semata ingin merebut hati Elan.

Helen tersenyum puas ketika dilihatnya Dani terkesima melihatnya. “Apakah menurutmu Elan akan menyukai wajah

cantikku?”

Ya, Helen Sanjaya yang baru ini lebih cantik sekarang, tetapi Dani lebih menyukai wajah aslinya, karena versi

terbaru Helen ini palsu belaka.

“Nona Sanjaya, mengapa Anda mau menyiksa diri seperti ini?” Hatinya sedih melihatnya.

Dia pasti mengalami rasa sakit yang amat sangat dan mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk terlihat seperti

ini. Tentunya tidak ada orang biasa pada umumnya memiliki nyali untuk mengubah bentuk tulang tubuhnya.

“Aku bahkan bersedia menyerahkan hidupku untuk mendapatkan perhatian Elan, maka apalah artinya mengubah

wajah.” Obsesi Helen untuk memenangkan hati Elan kini berkembang ke titik yang tak masuk akal.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Dani tidak berkata apa-apa lagi setelah itu dan membawakannya makanan. Helen kemudian memerintah,

“Katakan padaku apa yang telah dilakukan Elan dan Tasya ketika aku tidak di sini.”

“Aku yakin kamu tahu seseorang sudah mempublikasikan hubungan Pak Prapanca dan Nona Merian.”.

Pengingat itu menyulut permusuhan di dalam diri Helen. “Tasya membocorkan foto itu dengan sengaja. Dia ingin

mengklain Elan untuk dirinya sendiri.”

“Sejauh yang aku tahu, Pak Prapancalah yang merayu Nona Merian,” Dani menjelaskan dengan jujur.

Nyatanya, Helen udak akan percaya hal ini, dan dia tersenyum sinis. “Mereka tidak akan bersama sepanjang

kehidupan ini.”

Dani tidak mengerti apa yang dikatakannya, tetapi tatapannya pada Helen kini berlapis hasrat. Mereka telah

mengisi malam romantis bersama,

Sayangnya Helen hanya melihatnya sebagai sesuatu untuk menghangatkan tempat tidurnya, dan Dani sama sekali

tidak eksis baginya.

 

Previous Chapter

Next Chapter