We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bab 430
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 

“Sudah kuduga, itu adalah Helen. Aku tidak percaya dia bisa menjadi sangat jahat di usia yang begitu

muda. Bukankah Nyonya Prapanca memperlakukannya dengan baik?” Pelayan itu belum pernah

melihat wanita sekejam itu. 

Elan menyaksikan seluruh proses saat Helen menukar obat yang berlangsung beberapa menit. Wajah

tampannya tampak tegang dan aura menakutkan nan dingin terpancar darinya. 

Elan sudah merasa bahwa Helen sangat jahat ketika dia pertama kali menyakiti Tasya bertahun–

tahun yang lalu. Namun, dia tidak menyangka Helen akan membahayakan nyawa neneknya juga. 

Helen tidak tahu bahwa setiap tindakannya terekam kamera. Ketika dia berbalik, dia melihat obat itu

dengan senyum jahat di wajahnya. Dia tersenyum gembira selama beberapa detik sebelum akhirnya

pergi. 

Pelayan itu benar–benar marah. Jelas sekali Helen memiliki niat untuk menyakiti orang, dan pelayan

itu tidak menyangka bahwa hati Helen bisa begitu jahat di balik penampilan luarnya yang cantik. 

||| 

1/6 

“Kirimkan aku salinan videonya.” Elan menyerahkan telepon itu kembali ke pelayan itu, lalu bertanya

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

kepada dokter, “Bagaimana kondisi nenekku sekarang?” 

“Dia baik–baik saja, tekanan darahnya juga sudah teratur. Dia bisa tinggal dulu di rumah sakit dan

kami akan memeriksanya. Untungnya, obat itu tidak sepenuhnya terserap ke dalam tubuhnya.” 

Elan mengangguk, lalu berkata kepada pelayan, “Jangan beri tahu nenekku tentang ini dulu. Aku tidak ingin dia

terganggu.” 

“Baik, Tuan Muda Elan. Tolong jangan biarkan Helen lolos. Dia terlalu jahat.” Pelayan itu juga sangat marah. Jika

Helen tidak ketahuan, mungkin dirinya yang akan disalahkan, dan dia tidak bisa membayangkan apa yang akan

terjadi padanya 

nanti. 

Selain itu, Hana adalah orang yang baik. Jika wanita tua itu meninggal begitu saja, dirinya akan menjalani hidup

dengan penyesalan. 

“Aku tidak akan melepaskannya begitu saja,” kata Elan dengan gigi terkatup. Hari–hari baik Helen sudah berakhir. 

||| 

2/6 

Elan tidak langsung membalas Helen. Untuk saat ini, dia hanya ingin menunggu sampai Hana bangun dan akan

menangani masalah ini ketika kondisinya sudah stabil. 

Namun, dia masih punya satu orang lagi yang harus dihadapi. Dia mengambil ponselnya dan menelpon Roy. “Suruh

Dani menjaga Helen malam ini dan awasi dia. Aku ingin tahu hubungannya dengan Helen.” 

“Baik!” Roy yang merasakan sesuatu akan terjadi langsung melakukan persis seperti yang diperintahkan. 

Sementara itu, Helen tidak tahu apa–apa mengenai Hana yang dirawat di rumah sakit. Setelah dia diantar kembali

ke rumahnya, dia minum–minum dan mabuk berat. Setelah itu, dia menerima telepon dari Dani. 

“Pak Elan memintaku untuk datang dan menjagamu. Apa kamu baik–baik saja, Nona Helen?” tanya Dani di

telepon. 

“Kemarilah, Dani. Aku membutuhkanmu.” Pada saat itu, Helen hanya membutuhkan seorang pria untuk bersandar. 

3/6 

“Aku akan segera ke sana.” Ini adalah perintah Elan, Dani pun memiliki alasan untuk datang dan menjaga Helen. 

Tidak lama kemudian, Dani tiba di rumah Helen. Ketika dia melihat Helen terbaring di tumpukan botol anggur, dia

langsung mendekatinya dan membantunya berdiri. “Nona Helen, kamu mabuk.” 

“Dani, apa aku benar–benar seburuk itu? Apa aku benar–benar kalah dari Tasya?” 

Dani hanya bisa membujuknya sambil berkata, “Tidak, kamu juga sangat cantik.” 

“Kenapa Elan hanya memperhatikan Tasya? Bagaimana denganku? Aku berusaha keras untuk terlihat seperti dia,

tapi Elan bahkan tidak memandangku. Dia tidak tahu betapa takutnya aku ketika aku berada di meja operasi.

Bahkan indra perasaku bermasalah, tapi dia tetap tidak menyukaiku.” Helen terisak dalam pelukan Dani. 

Adegan ini tertangkap kamera tidak jauh dari sana karena Roy telah mengirim orang untuk

mengawasi mereka. Helen dan Dani tidak menyadari semua ini saat mereka berbicara di dalam

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

ruangan. 

“Dani, bawa aku ke atas.” Mata Helen dipenuhi 

||| 

4/6 

dengan tatapan memohon. Dia benar–benar membutuhkan seorang pria sekarang. 

Dani menatap Helen. Meskipun Helen telah mengubah penampilannya, Dani tetap mencintainya.

Bagaimanapun juga, mereka telah berhubungan intim beberapa kali sebelumnya. 

Dani membawa Helen ke atas, dan semua ini direkam dan dikirim ke ponsel Elan. Saat Elan melihat

Helen bermesraan dengan asistennya, hanya ada rasa jijik di hatinya. 

Sekarang, Elan sedang duduk di sofa di ruang tunggu. Saat Tasya mengambilkan segelas air

untuknya, Elan langsung mematikan ponselnya dan menerima gelas itu. 

Tasya melihat Elan sedang tidak dalam suasana hati yang baik. Dia tampak khawatir dan juga sangat

marah. 

 

Previous Chapter

Next Chapter