Bab 1690
Pada saat yang sama, polisi telah mengusut penyamaran Billy sebagai Daniel sebelumnya dan berbagai
penipuan yang telah ia lakukan. Sekarang mereka mulai mengejarnya sebagai
buronan.
Mereka juga mengingatkan Daniel untuk segera menghubungi mereka apabila telah mendapat informasi
mengenai Billy.
Daniel segera menyetujuinya.
Daniel perlahan-lahan mengembalikan Grup Wallance ke posisi awal. la mulai membereskan semua kekacauan
selama ini, dan membawa perusahaan kembali ke jalur semula...
Setibanya di perusahaan, Direktur Toni, Winnie, Sanjaya dan semua direktur lainnya tengah menunggu
kedatangan Daniel.
Daniel mengumumkan informasi dari pihak kepolisian tadi. Niat jahat Sammuel dengan membeli saham para
direktur pun seluruhnya dikembalikan lagi oleh Daniel, serta menempatkan mereka kembali pada posisi masing-
masing.
Semua orang begitu gembira. Ucapan penuh terima kasih memenubhi seisi ruang rapat itu...
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Melalui kejadian ini, semua orang semakin percaya dan menghormati Daniel. Meskipun ia biasanya menuntut
begitu keras, namun setelah insiden ini, semua orang dapat melihat kemampuan serta loyalitasnya!
Daniel sejak dulu tidak suka banyak bicara. la hanya mengucapkan beberapa kata kepada semua orang, lalu
bersama Sanjaya dan Direktur Toni kembali ke ruang kantor Presdir.
Sanjaya merasa begitu bersalah karena tidak melindungi Grup Wallance dengan baik selama ini. la terus
meminta maaf karena merasa tidak berguna saat menghadapi masa kritis dulu.
Daniel menenangkannya, “Paman Sanjaya, tidak perlu seperti ini, semuanya akan baik-baik saja.”
“Tuan Daniel...”
“Aku tahu seluruh insiden itu, dari awal hingga akhir.” Daniel menatapnya sambil tersenyum, “Paman telah
berusaha keras. Aku dan Tracy benar-benar berterima kasih pada Paman.”
“Menyebut Tracy, aku semakin merasa malu......"”
Sanjaya teringat ketika Tracy baru saja meneruskan Grup Wallance. Saat Tracy berusaha melindungi Grup
Wallance, ia sempat mencurigainya, khawatir ia akan sepenuhnya mengambil alih Grup Wallance sebagai
miliknya.
la baru tenang setelah Tracy berani menjamin ketulusannya.
Namun sekarang, mengingatnya kembali, membuatnya merasa begitu bersalah.
“Semuanya sudah berakhir. Itu tidak penting.” Daniel tersenyum dan berkata dengan bijak, “Tapi, aku berharap
Paman bisa benar-benar memercayainya di masa depan. Tentu saja, akan lebih baik jika Paman dapat meminta
maaf padanya saat bertemu dengannya nanti.”
“Ya, ya, tentu saja.” Sanjaya berulang kali menganggukkan kepalanya.
“Tubuh Paman masih kurang sehat. Sebaiknya Paman pulang dan beristirahat lebih awal.” Daniel
menenangkannya, “Setelah aku menyelesaikan pekerjaanku dan Tracy juga telah pulih kembali, kami bersama
anak-anak akan pergi mengunjungimu.”
“Baik, baik.” Sanjaya sangat tersentuh, tak hentinya mengangguk.
Daniel meminta Winnie untuk mengantarnya keluar. Kemudian, ia membungkuk rendah-rendah untuk memberi
hormat kepada Direktur Toni.
“Kamu sedang apa?” wajah Direktur Toni memucat ketakutan. la pun bergegas menopang Daniel, membantunya
berdiri kembali.
“Sejak insiden terjadi padaku, tidak peduli apa pun yang terjadi, Direktur Toni selalu memercayai Tracy. Anda
berusaha keras menjaga perusahaan, bahkan rela mengorbankan segala sesuatu untuk melawan Sammuel.
Sudah sepantasnya aku membungkukkan badan padamu atas kesetiaanmu itu!”
Daniel menatapnya lekat-lekat, dengan tulus berkata, “Tanpa Direktur Toni, perusahaan ini mungkin tidak dapat
bertahan hingga sekarang!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Mendengar perkatannya itu, hati Direktur Toni begitu tersentuh. la berkata dengan mata
memerah
“Aku telah membuat kesalahan saat melakukan penelitian ilmiah dulu. Semua orang mencurigaiku, hanya Presdir
yang memercayaiku, bahkan mengeluarkan banyak uang untuk merekrutku, membiarkanku bergabung dengan
dewan direksi hingga mengabaikan larangan Tuan Besar. Presdir memberiku kehormatan yang sangat tinggi
serta kedudukan, bahkan juga memberiku saham Grup Wallance.”
“Meskipun aku dulu selalu bersikap begitu serius denganmu dalam urusan pekerjaan, tapi aku tahu kalau Presdir
adalah seorang pimpinan baik yang terampil, berani, serta memiliki loyalitas yang tinggi.”
“Sebelum insiden yang menimpa Presdir, Presdir telah memercayakan anak-anak dan Grup Wallance padaku,
bagaimana mungkin aku bisa merusak kepercayaanmu? Selain itu, aku telah melihat sendiri bagaimana Tracy
bertumbuh. Aku memercayainya, sama seperti aku memercayai
Presdir!”
“Terima kasih, terima kasih!”
Daniel dua kali mengucapkan kata terima kasih untuk menunjukkan rasa terima kasihnya yang mendalam.
la tidak suka berbicara banyak, namun kata-katanya itu begitu bermakna!
“Aku juga seharusnya berterima kasih pada Presdir...” kata Direktur Toni terharu. “Presdir dapat kembali tepat
waktu dari jurang kematian, tidak membiarkan kerja keras kita berakhir sia-sia!”