We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 520
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 520

Setelah sarapan, Daniel membawa anak-anak naik mobil.

Avan telah mempersiapkan mobil Roll Royce Limosin. Di depan dan di belakang mobil itu diapit olch

mobil yang melindunginya di sepanjang perjalanan.

Ketika melihat hal ini, Tracy lekas menarik Daniel dan berkata, “Hanya mengantarkan anak sekolah,

tidak perlu seheboh ini, ‘kan?“,

“Tentu saja perlu.” Daniel sangat bersikeras, “Dengar–dengar sebelumnya mereka ditindas, teman

sekolahnya juga mencurigai mereka tidak punya ayah. Hari ini, aku ingin seluruh sekolah tahu, siapa

ayah mereka.”

“Tapi...!

Tidak menunggu jawaban Tracy lagl, Daniel langsung membawa anak–anak naik ke mobil.

Ryan sedang memerintah dari samping. “Masukkan semua hadiah ini ke dalam mobil. Hadiah guru dan

murid dipisahkan.”

Tracy menutup keningnya, ia kehilangan kata–kata.

Seharusnya ia tahu sejak awal Daniel selalu seperti ini. Menyelesaikan semuanya sekaligus, agar tidak

perlu melakukannya untuk yang kedua kařinya.

Namun, ia hanya bisa mengikuti kemauannya,

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Toh ia senang, anak–anak juga senang.

Kilo

* Himnit

Interior dalam mobil Roll Royce Limosin seperti ruangan kotak mewah Anak–anak mengamati

sekeliling sambil tercengang. Mata mereka penuh dengan rasa penasaran.

“Kakek tidak pernah membawa kalian naik mobil ini?”

Daniel duduk di sofa dengan kaki bersilang. Ia menerima gelas alkohol dari Ryan.

Toiminta

bawa kami naik m

g besar dan indah, tapi bukan mobil ini.” Carles membelalakkan mata melihat sekeliling. Matanya

berbinar–binar, “Mobilini keren sekali!

I

!!!!

!

“Iya, ba

.” Carla juga sedang mengamati, kaki kecilnya memanjat ke atas sofa dan mencobanya, “Nyaman

sekali, rasanya aku bisa tidur di sini.”

W

“Boleh tidur sebentar.” Daniel melihat jam tangan, “Masih ada empat puluh menit, baru sampai sekolah

“Paman Daniel, tabletnya terkunci. Carlos menyerahkan tablet Daniel kepadanya untuk dibuka.

‘Tidak mau istirahat? Daniel membuka kuncinya, lalu menyerahkah tablet kepadanya,

“Tidak, aku ingin melihat–lihat.”

Carlos duduk di sofa dengan tegak, ia meneliti rancangan desain itu dengan serius.

D

amla meneliti u

“Roxy. jangan berkeliaran.”

Awalnya, Roxy sedang bermain dengan Carles, tetapi ia tiba–tiba mengepakkan sayap, terbang di

dalam mobil. la tampak semangat sekali.

Carles sulit menangkapnya.

“Roxy, kemari!” Carla mengulurkan tangan gemuknya dan berseru dengan galak, “Kalau kamu tidak

kemari. aku tidak akan membawamu ke sekolah lagi.”

Roxy segera terbang ke arahnya dengan patuh dan mendarat di tangannya.

Carla menggunakan tangan gemuknya mengelus bulunya, menenangkannya dengan lembut, “Ini baru

benar. Harus patuh, mengerti?”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Patuh, patuh.”

Roxy berseru mengikuti Carla, namun matanya malah menatap gelas alkohol Daniel.

“Paman Daniel minum apa? Aku boleh mencicipinya?”

Carles melihat gelas alkohol di tangan Daniel.la sangat penasaran, ia melihat Daniel minum ini setiap

hari, la merasa pasti enak, jadi ia ingin mencicipinya.

“Boleh cicip, tapi tidak boleh minum banyak.” Daniel menyerahkan gelas itu kepadanya.

Carles gembira, ia berjalan mendekati Daniel. Menerima gelas itu dan menyesap seteguk dengan hati–

hati.

“Wuek... tidak enak!”

Carles memincingkan mata, mengerutkan kening, seluruh wajahnya memasam.

“Hehe!” Daniel tersenyum, anak–anak selalu penasaran dengan segala hal, semuanya ingin dicoba.

“Cicip, cicip.”

Saat ini, Roxy terbang mendekat. Ia melemparkan dirinya ke dalam gelas itu dan minum dengan lahap.

“Aduh, Roxy, jangan nakal!”

Carles memarahinya, namun Roxy tidak bersedia keluar. Seluruh tubuh burung beoitu masuk ke dalam

gelas alkohol, lalu minum alkohol itu dengan rakus.

“Maaf, Paman Daniel...” Carles lekas meminta maaf,“Sudah mengotori minumanmu.”

“Tidak apa, tinggal ganti gelas saja.” Daniel sama sekali tidak merasa ini hal besar. Ia meminta Ryan

mengganti gelas dan tak lupa berkata, “Jika ia suka minum, biarkan ia minum.”