We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 243
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 243

Perkataan Lily barusan mengingatkannya...

Sejak dia mengenalnya hingga sekarang, dia sangat mengerti bahwa jika menyinggungnya, maka

hanya ada satu jalan yaitu mati atau hidup menderita!

Begitu banyak pengusaha besar yang tidak bisa melawannya, apalagi seseorang yang tidak berdaya

seperti dirinya?

Demi menjaga keselamatan anaknya dan tidak melibatkan Victor, dia harus lebih patuh...

Sebenarnya dia mengerti bahwa saat dia memiliki hasrat yang kuat untuk memiliki dan

incngendalikannya, tidak peduli apakah itu cinta atau bukan, tapi selama dia mencoba untuk

membebaskan diri, Danicl akan marah dan berniat buruk...

Oleh karena itu, lebih baik menuruti semua kcinginannya, mungkin akan ada damai yang sementara!!!

“Benarkah?” Daniel membuka ikatan kain di tangan dan kakinya dan mencubit dagunya, “Sekarang,

buktikan padaku!”

“Hah?” Tracy tercengang, “Bagaimana membuktikannya?

“Seperti ini.....”

Daniel tiba–tiba merobck baju tidurnya dan menekannya ke ranjang.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Tracy panik dan otomatis ingin berjuang, tapi memikirkan situasinya saat ini, dia hanya bisa

mematuhinya...

Mengaitkan tangan di lehernya, dia dengan kikuk melayaninya....

Ciuman Daniel bagaikan hukuman balas dendam, seperti binatang buas yang menggerogoti mangsa di

bawahnya, menggigitnya dengan ringan dengan giginya, memancarkan semburan rasa sakit.

“Sakit... Tracy mengerutkan kening kesakitan, tapi dia dipaksa untuk bertahan...

“Bagus jika sakit.” Daniel mencubit pipi dan bibirnya yang tipis dan berbisik dengan nada dingin di

telinganya, “Rasa sakit bisa mengingatkanmu...”

Kalimat ini seperti peringatan.

Membiarkan Tracy berlama–lama dalam ketakutan.

Malam terasa panjang, di dalam kamar dipenuhi aroma cinta dan hasrat yang membara seperti

amarah di hati...

Tracy tampaknya tersapu oleh api yang mengamuk, tidak dapat melarikan diri dan mclawan.

Hari ini, dia lebih agresif dan galak dari sebelumnya.

Dia hampir pingsan beberapa kali, menangis dan memohon padanya agar melakukannya dengan

pclan, tapi dia malah semakin agresif.

Tubuh mungil yang ada di bawahnya gemetaran.

Dia terengah–engah dan memerintahkan di telinganya: “Peluk aku cral–crat!”

Dia memeluk pinggangnya yang kuat, kukunya menembus kulit punggungnya sehingga meninggalkan

jejak luka...

Merasakan darahnya tumpah, dia juga merasakan pembalasan dari pria ini.

Malam ini, Tracy beberapa kali mengira bahwa dia akan digelepar hingga mati olehnya.

Kemudian, dia hampir pingsan, bermimpi buruk serta berkeringat deras.

Tubuh dan hatinya penuh dengan ketakutan.

2

Sampai dia bangun, matanya masih penuh dengan ketakutan. Pria di sampingnya telah pergi, dia

melihat kamar yang sangat berantakan.

NH

Di luar sedang turun hujan dan jam di dinding menunjukkan pukul 15:30...

Dia benar-benar tertidur hingga sekarang.

“Tok tok.” Lily mengetuk pintu dan masuk bersama empat pelayan.

INT

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Dua orang membersihkan kamar dan dua orang lainnya membantu Tracy mandi dan berganti pakaian.

Lily memeriksa luka–lukanya dan mengobatinya.

Semuanya sudah selesai dan cahaya matahari menembus masuk.

Pelayan membawakan makan malam yang mewah.

Ketika Tracy melihat makanannya, dia bergegas seperti binatang. Dia dengan lahap memakannya.

Setelah makan beberapa suap, dia memikirkan anak–anaknya dan buru–buru mencari ponselnya.

“Ponsel Anda rusak.” Lily memberinya ponsel baru, “Aku bantu ganti kartunya ya?”

“Iya” Tracy melihat ponsel yang sengaja dirusak oleh seseorang.

Tadi malam ada panggilan masuk lainnya, jadi Danicl marah dan merusak ponselnya.

Sctelah diganti dengan kartu baru, Tracy menelepon Bibi Juni di hadapan Lily...

Bibi Juni dengan cemas menanyakan keberadaan Tracy.

Tracy mengalihkan pembicaraan dan berkata dengan santai, “Aku akan segera pulang, tenang saja.”

“Anak–anak sangat merindukanmu...”

“Aku tahu, aku juga merindukan mereka, Bibi Juni, mohon bantuanmu selama dua hari lagi dan tunggu

aku pulang.”

“Iya, iya.”

Setelah menutup telepon, Tracy mengangkat kepala dan bertanya, “Di mana dia?”

“Tuan Daniel ada urusan di luar dan mungkin nanti malam baru kembali. Lily menatapnya dalam–

dalam, “Sebenarnya, ketiga anak itu...”