We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 343
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 343

“Iya, iya, Tuan Besar juga membelikan banyak hadiah untuk mereka, hadiah satu mobil penuh.” Bu

Desy berkata dengan antusias, “Pada saat di rumah sakit, Tuan Besar juga berkata akan memberikan

kompensasi.”

Tracy tidak berbicara scpatah kata pun, ia sedang berpikir keras...

Tika Tuan Besar tidak sengaja menabrak Carles dan dengan segera membawa Carles ke rumah sakit,

juga menjaga Carlos dan Carla dengan baik serta melakukan kebaikan yang sempurna.

Maka, ia tidak bisa menyalahkan apa–apa.

Tetapi, jika benar kejadiannya seperti ini, kenapa Daniel menggunakan anak untuk mengancamnya?

Sclain itu, rekaman CCTV di jalan itu kenapa bisa hilang?

Apakah Tuan Bcsar yang mcminta Departemen Polantas menihapusnya, ataukah Daniel?

Sebenarnya apa yang terjadi?

“Bu Tracy...” bisik Bu Desy, “Karna Anda sudah pulang, maka urusan kami disini sudah selesai, “kan?”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Oh, terima kasih atas bantuan kalian.”

Tracy tersadarkan kembali, lalu bergegas berdiri berterima kasih dan mengantarkan mereka pergi.

Di saat ini, kedua polisi di luar dan paramedis juga sedang menunggu Tracy.

Polisi mengatakan atasan bilang setelah orang tuanya kembali mereka sudah boleh pergi, tetapi

mereka akan memperkuat patroli Jalan Bahagia No. 1 demi memastikan kesclamatan penghuni.

Tracy bergegas berterima kasih dan mengantarkan mereka pergi dengan sopan.

Setelah mereka pergi. Tracy bertanya kondisi Carles kepada dokter spesialis anak.

Dokter spesialis anak menyerahkan hasil pemeriksaan dan tagihan pengobatan kepada Tracy,

“Pergelangan kaki kanan Carles patah, mungkin akan buluh beberapa waktu untuk pulih. Sisanya

adalah masalah kecil, ia akan segera sembuh, Anda jangan cemas.” ucap dokter itu.

“Baiklah kalau begitu.” Tracy menghela napas lega, “Beberapa hari ini sudah merepotkan kalian, kalau

begitu aku akan mengantar kalian...”

“Begini, Bu Tracy.” Dokter spesialis anak meniru panggilan Bu Desy dan berbicara dengan serius,

“Atasan ada perintah, kami harus tinggal di sini menjaga tiga anak, memastikan koschatannya!”

*Betul, kami bertiga sctiap orangnya bertanggung jawab atas satu anak. Dokter Denise bertanggung

jawab merawat Carles.”

kelig i perawat itu tersenyum. “Kami pernah belajar incdis, kami juga pernah mempclajari pienucliclikan

anak–anak dan bisa membuat sarapan untuk anak–anak. Menjaga kehidupan tiga anak tidak masalah.

Anda tenang saja.”

“Ini...” Tracy agak dilema, “Tetapi tempatku kecil, di mana kalian tinggal?”

“Pak Ryan sudah membeli unit di sebrang, katanya di dalamnya sudah ada barang–barang, kebutuhan

pribadi. Untuk sementara kami akan tinggal disana.” Dokter spesialis anak menunjuk unit di sebrang

pintu sembari berbicara, “Peralatan medis dan obat–obatan kami ada di sana.”

“Ugh...” Tracy sangat terkejut, “Kalian bilang Pak Ryan?”

“Benar.” Beberapa perawat mengangguk kepala.

“Baiklah, aku paham.” Tracy melihat jam, “Sckarang sudah jam tiga subuh, kalian segera istirahat,

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

sampai jumpa besok pagi.”

“Baik, Anda juga istirahat lebih awal. Kami akan datang pukul tujuh tepat, membuatkan sarapan untuk

anak.”

“Ah, terima kasih.”

Setelah mengantarkan paramedis itu pergi, Tracy menghela napas dalam–dalam. Ia menutup pintu

dan hendak kc balkon melihat apa mobil Victor sudah pergi...

Tadi ia buru–buru melihat anak, lupa memberinya kodc.

Saat ia sedang menuju jendela, tiba tiba terdengar suara ketukan pintu.

Tracy Terkejut, ia bergegas mengambil tongkat bisbol untuk melindungi dirinya. Ia lalu berjalan kesisi

pintu mengintip dari lubang intip pintu, ternyata orang itu adalah Victor.

la segera membuka pintu.” Victor?

“Kamu melupakan Roxy!” Victor menyerahkan sangkar berwarna emas kepada Tracy.

Roxy tertidur nyenyak di dalam sangkar, ia tidak tahu dirinya hampir ditinggalkan Tracy.

“Terima kasih.” Tracy bergegas menerima Roxy dan menjelaskan, “Tadi buru–buru melihat anak dulu,

jadi lupa memberi kode. Rumah baik–baik saja, sangat aman, kamu tenang saja.”