We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 350
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 350

“Mami, Mami...”

Suara panggilan Carles menghentikan lamunannya.

Kesadarannya kembali, “Semua salah Mami. Jika Mami tidak telat, Carles tidak akan tertabrak mobil.

Kalian juga tidak perlu menderita sebanyak ini.” Ucapnya dengan rasa bersalah.

“Mami, jangan berbicara seperti itu.” Carlos mengulurkan tangan kecilnya mengelus wajah Tracy dan

menenangkannya dengan lembut, “Mami harus kerja dan harus menjaga kami. Mami sudah sangat

menderita, sudah seharusnya kami berbagi beban denganmu.”

“Iya, iya, benar kata Kak Carlos.” Carles menjentikkan jarinya dan berkata dengan malu, “Kalau bukan

karena aku ingin bermain, berlari ke dalam hutan mengejar kucing, maka tidak akan Terjadi

kecelakaan...”

“Semua salahku. Aku yang inclihat kucing itu terlebih dulu.”

Carla mengatupkan mulut kecilnya, wajah kecilnya yang tembem menunjukkan dua lesung pipit yang

mengemaskan.

“Jadi, kedepannya Mami lidak boleh telat. Kalian juga idak boleh mengabaikan kcamanan demi

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

bermain.” Tracy dan anak–anak bersama–sama saling berintropeksi diri, “Kcdcpannya kita harus

menjadi lebih baik, oke?”

“Oke.” Ketiga anak menjawab serempak.

“Kalau begitu sekarang kita diskusi dulu, apakah nanti malam kalian ingin menghadiri perjamuan

makan malam kakek itu?”

Tracy berkomunikasi dengan lembut pada anak–anak, tetapi dalam hati, ia malah berpikir ia itu adalah

kakek buyut kalian, kalian satu generasi.

“Mami, aku ingin pergi.” Carla mengangkat tangan gemuknya dengan lemah dan berbicara dengan

suara imutnya, “Kakck sangat baik pada kami, aku suka kakek!”

“Benar.” Carics menyahut, “Aku juga suka kakek, aku juga sudah berjanji akan pergi.”

“Mami, apa mami khawatir cucu besar kakek akan bersikap jahat?” Carlos mclihat petunjuk itu dan

bertanya penuh perhatian, “Dia bos mami, ‘kan?”

5 111

“Ugh... Tracy tertegun dalam seketika, lalu bereaksi, “Benar, ia adalah bos mami...”

Carlos merenungkan dengan hati–hati lalu berbicara serius, “Ia tampak galak, tctapi kemarin malam

saat mengantarkan kami pulang, ia ramalı terhadap kami. Setidaknya ia tidak melakukan hal yang

menyakiti kami.”

“Dia yang mengantarkan kalian pulang?” Tracy merasa sangat anch.

“Benar.” Anak–anak menganggukkan kepala..

Dalam benak Tracy terlintas adegan Daniel dan anaknya saling bertemu. Scharusnya wajahnya dingin

dan keras seperti biasanya, dengan postur menolak orang ribuan mil jauhnya.

Iblis itu, aneh jika anak–anak tidak takut padanya.

“Mami, kakek sangat baik terhadap kami. Kami sangat menyukainya.” Carlos berkata dengan penuh

perhatian, “Tetapi jika mami tidak ingin kami dekat dengan kakek bos mami, maka kami tidak akan

pergi.”

Mendengar perkataan ini, Carles dan Carla langsung menundukkan kepala dengan lesu.

Carles diam–diam mengutak–atik lego di depannya, ia mengacaukan pesawat luar angkasa yang

sudah disusun tadi.

Sedangkan Carla mengatup mulutnya dan memainkan jarinya, air matanya hampir mengalir keluar...

Tracy melihat mereka tampak sedih, ia agak tidak tega, tetapi ia tidak berharap mereka terlalu dekat

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

dengan Tuan Besar, “Carlos, Carles, Carla, Mami tahu ini akan membuat kalian sedih. Tapi, karcna

beberapa alasan, Mami berharap kalian dapat...”

‘Ting long!

Terdengar suara bel pintu dari luar sebelum ucapan Tracy selesai, lalu terdengar scruan seorang

perawat, “Tuan Besar, Anda sudah datang!”

Mendengar ucapan ini, Tracy langsung panik. Astaga, Tuan Besar malah datang kesini!!

Kalau mereka bertemu akan gawa...

“Aku datang menjemput anak–anak, juga ingin bertemu kepala kcluarga. Aku ingin minta maaf

langsung padanya.”

Terdengar suara Tuan Besar.

SU

“Kakek...” Carla ingin berlari keluar.

“Carla!” Tracy Ickas menahannya, “Jangan keluar dulu!”

“Mami...” Mulut Carla mengerucut, dalam sekcuka air mata mengalir dan menatap Tracy dengan sedih,

“Mami, aku ingin bertemu kakek.”