We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 373
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 373

Daniel mengabaikannya, melihat ke luar jendela, scolah–olah ucapannya barusan sama sekali tidak

penting.

Alis Tracy berkerut dan dia sangat cemas, tetapi dia tahu, sia–sia saja berdebat dengannya.

Dia menarik napas dalam–dalam dan berkata dengan nada lembut: “Baru–baru ini, ada banyak hal

yang terjadi di rumah, anak–anak merasa tidak aman, aku harus pulang. Setelah beberapa waktu, jika

Bibi Juni sudah kembali, aku akan menemani kamu lagi, bagaimana?”

“Berapa lama?”

Daniel akhirnya berbicara, meskipun nadanya dingin, tetapi itu memberinya kesempatan untuk

berkomunikasi.

“Seharusnya tidak terlalu lama, tanyakan saja pada Dokter Lily.” Tracy mengamati raut wajahnya, “Aku

akan kembali bekerja besok, kita bisa bertemu di kantor.”

“Kantor?” Danicl mendekat perlahan, tangannya perlahan masuk ke dalam kemejanya, dan bibir

tipisnya dengan lembut inenyentuh daun tclinganya, “Itu tawaran yang bagus.”

Tracy tahu apa yang dia pikirkan dan buru–buru menjelaskan, “Maksudku bertemu, bukan itu...”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Jangan pura–pura Daniel menggigit daun telinganya, dan napas yang membara menggerakkan

hatinya yang bingung, Tubuhmu tidak bisa berboliong...”

“Daniel... Uh.”

Sebelum Tracy menyelesaikan kata–katanya, bibirnya terhalang oleh Daniel.

Bibir tipisnya dengan paksa membuka bilinya dan seakan menyelusurinya, dengan gegabah

menyerang setiap inci bibir dan giginya...

Tracy tidak bisa menahan ciumannya dan hanya bisa membiarkannya melakukannya, tetapi karena

tegang, tubuhnya gemelar di pelukannya... |

Di dalam mobil, Ryan menyadari aktivitas di belakangnya dan diam–diam menutup tirai.

Pengawal yang mengendarai mobil itu adalah Hartono, masih seperti terakhir kali, tangannya yang

memegang setir yemctar, dan wajahnya merah padam.

“Huk...huk...!” Ryan terbatuk dua kali dan berbisik, “Kendarai dengan baik.

“Oh!” Hartono menjawab dan bertanya dengan hati–hati, “Kenapa Presdir Daniel selalu suka di dalam

mobil?

“Menegangkan.” Ryan berkata dengan ringan.

“Hah?” Hartono tidak mengerti.

“Jangan banyak tanya, fokus berkendara.” Ryan menjawab dingin.

“Baik!”

“Sudahlah, kali ini aku lepaskan!”

Daniel tidak melanjutkan, pada saat seperti itu, dengan enggan melepaskan Tracy, dahinya menempel

di dahinya, memegangi wajahnya dengan satu tangan, diam–diam menyesuaikan emosinya.

Tracy terengah–engah, seperti ikan yang meninggalkan air.

“Kamu harus mendengarkanku, mengerti?” Daniel menggigit telinganya dan memerintahkan.

“Ya, mengerti.” Tracy mengangguk patuh, dia tahu bahwa hanya dengan patuh padanya sekarang, dia

dan anak–anaknya bisa menjalani kehidupan yang damai.

Dengan temperamennya, dia seharusnya akan segera bosan, kan?

Kalau dia sudah bosan, dia bisa membawa Bibi Juni dan anak–anaknya ke kota lain untuk memulai

hidup baru.

“Pergi ke Jalan Bahagia!” Daniel tiba–tiba memerintah.

“Baik.” Kedua pria di baris depan mobil saling memandang dan menghela napas lega.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Hartono segera berbalik dan langsung menuju ke Jalan Bahagia.

Lokasinya tidak terlalu jauh, sekitar sepuluh menit berkendara, mobil sudah memasuki pintu gerbang

Jalan Bahagia no.1

Ryan keluar dari Inobil dan berjalan untuk membuka pintu mobil di sisi Tracy,

Hartono membuka bagasi, mengambil tas pakaian yang baru dibeli, dan dengan hormat

menyerahkannya pada Tracy: “Nona Tracy!”

“Apa aku perlu mengantarınu?” Daniel bertanya. “Tidak, aku akan naik sendiri.” Tracy kembali menatap

Daniel, “Terima kasih sudah mengantarku kembali, selamat malam!”

Dalam menghadapi kesopanannya, Daniel sebenarnya sedikit terlegun, dia menatapnya, dan

menjawab: “Ya, sana pergi!” Scolah menerima pengampunan, Tracy buru-buru pergi, sctelah beberapa

langkah, ia mulai berlari kecil, ingin segera kembali menemui anaknya.

1

H

Daniel melihatnya lewat kaca spion dan bertanya–tanya di dalam hatinya, kapan dia bisa berlari seperti

itu untuk menemui dirinya...

Thi dalam hatinya